
Meriahkan Pembukaan Pameran Lukisan, Zawawi Imron Bacakan Tiga Puisi
Zawawi Imron sedang membacakan puisinya dalam pembukaan pameran
Penulis: Saniyyah | Editor: Ilma Arrafi Nafi’a
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama dengan Adhicipta Art Community baru saja menggelar pameran lukisan bertajuk “The Art Rendezvous” pada Senin (6/3/2023). Pada kegiatan ini, kurang lebih sejumlah 40 lukisan dari 23 pelukis dipajang memenuhi sepanjang lorong Fakultas Ilmu Budaya selama tujuh hari berturut-turut mulai tanggal 6 hingga 12 Maret 2023 mendatang.
The Art Rendezvous dibuka pada tanggal 6 Maret 2023 oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, M. Hum. dengan menghadirkan jurnalis dan penulis Heti Palestina Yunani, sastrawan Zawawi Imron, serta sejumlah pelukis dari Adhicipta Art Community. Sastrawan Zawawi Imron dalam hal ini turut memeriahkan acara pembukaan pameran dengan membacakan tiga puisinya yang berjudul Sungai Kecil, Zikir, dan Ibu.
Sebagai seorang sastrawan, Zawawi Imron telah melahirkan banyak karya-karya puisi. Ketiga judul puisi yang dibacakannya pada saat pembukaan pameran tentu dipilih atas alasan tertentu. “Saya menghormati Pak Purnawan Basundoro selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya. Oleh karena itu, saya membacakan puisi Sungai Kecil yang di dalamnya terdapat kalimat “Antara Cirebon dan Purwokerto” karena Purwokerto sendiri merupakan kampung halaman Pak Dekan.” ujar sastrawan asal Madura tersebut.
Ia juga menambahkan, Puisi Zikir sengaja dipilih karena Zikir merupakan puisi surealis yang pemaknaannya sangat kompleks. Adapun Puisi Ibu ditujukan kepada semua orang untuk mengenang sosok ibu. “Adakah di sini yang bukan anaknya Ibu?” selorohnya.
Saat ditanya mengenai harapan untuk perkembangan puisi di Indonesia, Zawawi berharap agar puisi bisa lebih banyak diminati ke depannya. Ia juga berharap agar mahasiswa sastra terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang penulisan dan apresiasi karya sastra. “Jadi, yang terpenting adalah bagaimana kita terus belajar meningkatkan kemampuan di bidang penulisan karya sastra, khususnya puisi, karena apresiasinya hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cerdas.” tutupnya.
Penyelenggaraan pameran yang mengundang Zawawi Imron ini turut mendukung FIB dalam mewujudkan SDG’s poin empat dan tujuh belas yakni pendidikan berkualitas dan kemitraan untuk mencapai tujuan.